“Nda Nda kenapa lo bodoh banget sih”,ketus
Dinda sambil memukul-mukul kepalanya sendiri saat sampai di kamarnya. Mungkin dia lagi kesal sama seseorang.
Ternyata benar dia baru saja keceplosan
saat tadi ngobrol sama Zacky sahabat kecilnya, ternyata slama ini Dinda sudah
menyimpan perasaannya dengan Zacky...Dinda sampai keceplosan, karna dia cemburu
banget saat Zacky ceritain tentang cewek barunya dengan bahagianya...yah naik
ddeh emosinya Dinda “menyebalkan gak tu...dia, dah lama kenal aq masak dia
masih gak tau kalau aku sayang ma dia”, Geram Dinda. Sampai jam 4 dini hari
Dinda masih belum tidur karena masih mikirin apa yang ada dipikiran Zacky saat
ini, dan apa kejadian yang akan terjadi besok di sekolah.
Dengan mata masih 5 watt Dinda
berangkat ke sekolah dengan sepeda kesayangannya. Di sekolah Dinda berlagak
seperti tak terjadi apapun kemaren padahal hatinya berdetak sangat kencang
seperti deru kereta api..karena ingin
menghindari Zacky, yang biasanya jalan terdekat ke kelas Dinda harus melalui
Kelas zacky dulu, tapi sekarang Dinda memutar ke gudang yang menyeramkam di
belakang sekolah. Yang Menyeramkan lagi ternyata Zacky ada di depan kelas
Dinda, dia lagi ngobrol dengan teman sekelas Dinda. Dinda berjalan ke kelas
seolah tak melihat Zacky, setiba di depan kelasnya Dinda berteriak, “ pagi
semua”. Tapi ternyata bu Nova sudah berdiri di depan kelas dan melolot ke arah
Dinda, untung saja Bu Nova baik, tapi disiplinya Dinda dihukum Bersihin
lapangan dan gak boleh ikut pelajaran selama satu jam pelajaran. Melihat Dinda
dihukum, Zacky menghampiri Dinda..”lo kenapa harus lewat belakang sih kan
jadinya terlambat”, sapa Zacky. Dinda terkejut tapi dengan refleksnya Dinda
langsung ngalihkan pembicaraannya, “ gue cuma takut ketauan satpam makanya gue
lewat belakang”, jawab Dinda. Zacky tak ada menyinggung kejadian kemaren dan Dinda
sudah bisa kembali tenang lalu bersikap biasa lagi.
Semua sudah kembali seperti semula,
tiba tiba ketua kelas berdiri di depan kelas dan mengatakan bahwa hari ini ada
siswa baru yang berasal dari Riau, Dinda
hanya termenung karena dia lebih senang duduk sendiri dan di kelasnya hanya
bangku sebelah Dinda yang kosong, terpaksa deh Dinda harus rela dia harus
berbagi meja dengan orang lain. Akhirnya dia datang, dia bernama Leon
kelihatannya anaknya baik tapi belum tau juga. dia datang ke arah Dinda dan
duduk disebelah Dinda, lalu dengan ramahnya Dinda mengulurkan tangannya dan
memperkenalkan dirinya namun Leon Hanya senyum tanpa menyambut tangan Dinda.
Bel istrirahat pun berbunyi Dinda yang biasanya emang gak keluar dan hanya
ngeluarin buku buku filsafat favoritnya lalu mulai membacanya.
Leon yang belom punya teman langsung menarik
tangan Dinda, Lalu Berkata, “ Temenin gue ke kantin dong!”. Dinda yang kesal
lansung membuang tangan Leon dan menatap Leon marah lalu pergi kembali ke
kursinya, tapi Leon mengambil tangan Dinda Lagi dan itu membuat dinda geram dan
mengacungkan pukulan ke depan hidung Leon, tapi Leon mengambil Tangan Dinda dan
menariknya keluar dan itu membuat semua cewek di kelas iri karena sejak Leon
menampakkan wajahnya di kelas semuanya sudah terpesona termasuk Dinda. Tiba
tiba Zacky datang, dan langsung menghalangi Dinda, Dinda yang melihat Zacky
Langsung membuang tangan Leon lalu bersembunyi di belakang Zacky, Zacky menatap
Leon Tajam lalu mengajak Dinda kembali ke kelasnya, lalu menatap tajam Leon.
Leon juga kembali ke kelas, Leon lalu ngeluarin PSP dari tas dan asyik aja
bermain sendiri....tiba tiba bel berbunyi tanda jam istrirahat t’lah
habis. Zacky kembali ke kelasnya, dan
Dinda kembali ke tempat duduknya tanpa mengacuhkan Leon karena Leon membuat
pergelangan tangan Dinda sakit.
Tapi Leon selalu memancing-mancing emosi
Dinda, Leon mandangin Dinda tanpa kedip, Dinda sedikit bahagia, Grogi, Dan kesal
dengan kelakuan Leon, lama lama emosi Dinda tak dapat dikendalikan lagi, Dinda
berdiri dan berteriak pada Leon,”Lo ngapain sih, apa lo ada masalah ma gue,
kalo ada..! apa?, jangan bikin gue kesal mulu”, teriak Dinda sambil memukul
meja. Karena Dinda berteriak semua pandangan semua anggota kelas sekarang mengarah padanya dan tiba-tiba
terdengar suara serak bergema keras dari depan kelas, ternyata pak Sota, guru matematika yang sangat Killer, “Dinda
Kamu memang gak punya tata krama ya, kamu telah mengganggu kelas saya, saya gak
mod mengajar kalo ada kamu disini sekarang sebaiknya kamu keluarrrrrrr!”,
Bentak pak Sota.
Teriakkan pak Sota menyakitkan
telinga Dinda dan Semuanya, Dinda sudah
berusaha meminta maaf pada pak Sota tapi dasar guru Moddy selalu mengikuti
modnya itu, “ini semua Gara-gara anak baru kurang ajar itu”, gerutu Dinda. Tiba
tiba ada suara yang indah dari belakang Dinda, “Gara-gara Gue”, jawab Leon
Ramah. Ternyata Leon mengikuti Dinda, Dinda terperanjak melihat dia
dibelakangnya. “iya”, balas Dinda kesal...Dinda berhenti dan membiarkan Leon
mendahuluinya, saat tiba di depan perpustakaan Dinda berbelok kearah
perpustakaan. Dinda memastikan Leon gak mengikutinya dan ternyata Leon tak
mengikutinya Dinda lega bgt.., tapi.....teng teng teng jantung Dinda memacu lebih kencang dari
biasanya. Ternyata Leon sudah duduk manis dan tersenyum indah di belakang meja.
Dinda pun berlari sekuat tenaganya menjauhi Leon, ia pergi ke danau di belakang
sekolahnya... menarik nafas dalam lalu membuangnya dan berkata,”tu anak , orang
atau jin sih?? bisa secepat itu ada di hadapan gue”.....lalu ia ngeluarin BB
nya dan dia bisa tenang sesaat karena Leon tak menghampirinya, tapi disisi
timur danau Leon masih melihat Dinda dari jauh, ternyata Leon sangat penasaran
terhadap Dinda, karena wajah Dinda mengingatkannya akan sosok sahabatnya yang
baru saja meninggal dunia akibat sakit keras bulan lalu, Leon duduk di samping
pohon dan ia mengingat sahabatnya itu
dan tiba tiba menangis sendirian disana, makin lama suara tangisnya semakin
keras...Dinda pun mendengarkan suara itu dan mencari sumber suara itu.
Dinda melihat ke belakang pohon ternyata Leon sedang menangis memandangi
sebuah foto, di dalam foto ada dua orang cowok yang saling bergandengan. Itu
adalah leon dan seorang cowok imut...Dinda menyapa Leon, Leon terkejut dan
langsung memeluk Dinda, Dinda marah dan berusaha melepaskan tapi, Leon menangis
dan berkata,”Din aku mohon sebentar aja, kamu adalah orang yang mengingatkanku
pada indra, kamu begitu mirip dengan dia, aq mohon Din”. “siapa Indra, Lo Homo
ya?”, Jawab Dinda. Bukan bukan Dia sahabat gue dari kecil dia udah bagaikan
adik gue sendiri, aq sengaja pindah kesini karena melihat kamu di cafe favorit
kami...klo kamu gak percaya lihat aja foto ni,”bantah Leon”sambil
memperlihatkan fotonya. Cowok yang ada di foto itu ganteng dan gak disangka
memang mirip banget sama dinda walaupun bedanya wajah Dinda lebih Perempuan
gitu. Jadiii, sekarang mangnya dia pergi kemana,”tanya Dinda”. Dia Sudah di Surga
sekaranga Din”, jawab Leon dan kembali duduk memandangi langit.
Dinda pun duduk di sebelahnya leon
dan menepuk bahu Leon, Dinda minta maaf atas semua kecurigaannya, mereka pun
makin lama makin akrab, dan Dinda sudah bisa menganggap Leon sebagai Sahabatnya,
Dan Zacky, hubungannya dengan Zacky bisa berjalan sebagai sahabat juga, dan
sekarang Dinda tak cemburu lagi melihat Zacky dengan Caca.
Suatu hari Dinda, Zacky, Leon pergi
nongkrong bareng di cafe biasanya, Zacky mengajak Caca juga, mereka mesra banget,
sedikit mengusik Dinda tapi Dinda malah mengajak Leon ke tempat favoritnya Ke
atap cafe...disana Dinda menceritakan semua perasaannya pada Zacky ke Leon, dan
lalu menanyakan apakah Leon dah punya pacar, Leon bilang dia Belom punya Pacar
tapi dia sudah punya Seseorang yang sangat dicintainya walaupun orang itu bukan
tipenya, tapi dia sangat mencintainya,”siapa cewek beruntung tu Leon?”, Tanya
dinda. Leon menatap mata Dinda dan berkata,”cewek itu, kamu ...Bodoh! dan
memukul kepala Dinda”. Dinda terkejut.....Klo kamu gak mau nerima aq.., aq gak
marah kok, aq marah bila kamu jauhin aq atau sikap kamu berubah ke aq, “Tegas
Leon “. Iya Tenang aja Yon!”,jawab Dinda lalu merangkulkan tangannya ke bahu
Leon.
*****
Di sekolah Dinda Dan Leon Makin
akrab dan membuat semua orang cemburu, ada seorang teman Sekelas Dinda yang notabene sahabat terdekatnya pacarnya
Zacky, si Caca, akhir akhir ini semakin
mendekati Dinda ternyata dia mau pedekate dengan Leon dan minta Dinda jadi mak
comblangnya....Dinda mau membantu Sasky tapi itu tanpa sepengetahuan Leon.
Sasky semakin agresif terhadap Leon, tapi Leon malah mengacuhkan Sasky, Sasky
malah curhat ma Dinda, dan Kali ini Leon mengetahui apa yang membuat Dinda agak
menjaga jarak dengannya akhir-akhir ini. Mengetahui hal itu Leon sangat marah,
Leon menegur Dinda, lalu pergi, Dinda terkejut dan Sasky Langsung mengejar
Leon.
Dinda terdiam tanpa kata-kata lalu
dengan sekuat tenaga dia berlari ke arah danau yang ada di belakang sekolah.
Dinda duduk di tepi Danau lalu menangis, air matanya keluar terus tanpa henti.
Tiba tiba Zacky datang dan menegur Dinda, Dinda langsung menghapus air matanya
lalu membuka buku Filsafatnya, lau berkata, “ hai Lo Zack, ada apa??”. Zacky
duduk di sebelah Dinda. Dia diam dan sekali kali memandang matanya Dinda, dan
tiba-tiba Dia berkata, “Lo nangis ya,kenapa”. “gak kok lo ngarang”, balas
Dinda. Ternyata Leon sudah Berada di belakang Dinda dan Zacky, tapi Dia hanya
diam, Dinda dan Zacky juga tak mengetahui kalau Leon ada di belakang mereka,”gw
gak ngarang kok, tu liat d mata lo ada sisa air mata lo”,tegas Zacky sambil
menghapus air mata Dinda, Dinda hanya Diam dan memandang air di danau. Dengan
suara lembut Zacky berkata,”Nda dah berapa lama kita berteman, hmmm kira-kira
udah 5 tahun lebih kan, mana mungkin aku gak tau kalau kamu sedang nangis atau
gak, kamu gak perlu bohong ma sahabatmu ini Nda”. Tiba-tiba air mata Dinda
mengalir jatuh dari matanya ke bawah mengikui garis muka Dinda, lalu Dinda
melihat ke arah sisi danau dan melihat ada bayangan seseorang di belakang
mereka dan itu Leon.
Dinda terkejut dan langsung berdiri, tanpa pikir panjang
ia langsung berlari dan tiba ia terhenti karna tangan Leon memegang tangannya
dan menahannya untuk pergi, dan Leon langsung membawa Dinda ke sudut danau dan
meninggalkan Zacky sendiri, Zacky yang bingung malah pergi kembali ke arah
sekolah. Dinda yang merasa sangat bersalah kepada Leon tak mampu memandang muka
Leon dia hanya menunduk di hadapan Leon. Leon yang bingung langsung memeluk
Dinda dengan sangat kuat. Lalu berkata,”Nda gue dah pernah bilang ke lo kan,
gue gak mau lo jauhin gue, gue gak mau sikap lo berubah ke gue, dan gue gak
akan bisa mencintai gadis lain selain lo Din, ni lo malah deketin cewek
agresif itu ke gue, gue kesal banget ma
lo Dinda!”. Lalu Leon melepaskan
pelukannya lalu Dinda menatapnya dan tiba-tiba jatuh lagi ke arah Leon, Dinda
pingsan.
Leon langsung membopong Dinda ke UKS
sekolah, ternyata karna ketakutannya yang nyomblangin Leon Udah beberapa hari
ini dia gak makan makan. Dinda takut Leon marah padanya, setelah beberapa lama
pingsan Dinda terbangun di depannya sudah ada Leon, mama Dinda, zacky, Caca, dan
Sasky juga. Karena ia gak sanggup untuk melihat Leon, Dinda meminta mamanya
membawanya Pulang, Leon menawarkan diri mengantarnya tapi Dinda menolak.
Leon kembali ke danau dia duduk d
tepi danau dan hanya diam memandang langit, tiba-tiba terdengar suara dari
belakang, ternyata Zacky menghampirinya, dengan nada suara dingin ia
berkata,”Yon kenapa lo buat Dinda kayak gitu??, Dinda berubah banget sekarang
apa yang lo lakuin Leon??”. “Gue Cuma gak suka dia nyomblangin gue dengan
Sasky, karena Gue suka Ma dia Zack”,balas Leon. Tapi mengapa Dinda sampai
pingsan gitu, “bentak Zacky”. Gak Gitu
ceritanya bray, gue udah pernah nyatain perasaan gue ke dia tapi gue bilang
kalau dia gak suka ma gue dia gak perlu jauhin gue, tapi karena Sasky dia
jauhin gue, katanya sih karena dia takut gue marah dia gak makan 2 hari ini,
gue merasa bersalah banget ke dia bray, “jawab Leon”. “baguslah kalau lo
sadar”, tegas Zacky dan meninggalkan Leon
Keesokan harinya
Leon menjenguk Dinda di rumahnya, Dinda kelihatannya sudah agak mendingan
sekarang, mama Dinda menyuruh Leon Langsung aja ke ruang keluarga karena Dinda
lagi nonton disana. “hai Din, aku datang”, sapa Leon. “hai”, balas Dinda sambil
menolehkan kepalanya kepada yang datang, dia terkejut karena Leon yang datang
menjenguknya. Tapi sekarang dia udah siap untuk ketemu Leon, Dinda mempersilahkan Leon duduk, Leon duduk di
sebelah Dinda. Dinda melihat sesuatu yang dibawa Leon lalu mengambilnya dari
tangan Leon dan berkata,”buat gue ya Yon, Lo tau aja kalau gue suka banget ma
roti ini, makasih ya sob” sambil memukul bahu Leon. Leon hanya diam tapi dia
tersenyum bahagia karena Dinda t’lah kembali seperti dulu lagi. Dan setelah
lama bermain bersama, Leon pamit pulang. Dengan sekejap Dinda kembali diam
ternyata sekarang dia juga udah mulai menyukai Leon. Tapi dia gak mampu menolak
permintaan Sasky kemarin. Tapi ia bertekad besok dia akan bilang ke Sasky
bahwasanya dia gak bisa nolong Sasky lagi
Pagi pun menjelang langit yang
hitam telah berubah menjadi biru, pagi ini begitu cerah. Hari ini Dinda begitu
semangat berangkat sekolah. Sesampainya di sekolah ternyata ada acara
penembakan Leon oleh Sasky , Dinda sedikit cemas melihat keadaan itu, karena
mungkin saja Leon akan nerima Sasky, tapi untung saja Leon menolaknya. Jadi
Dinda juga menjadi semakin lega. Melihat keberadaan Dinda Leon langsung
menghampiri Dinda . Dia tersenyum bahagia dan manis pada Dinda, Dinda sedikit
terkejut Leon menghampirinya, tapi Dinda berusaha bersikap apa adanya. “hai
Din”, sapa LeoN, “Hai “, Jawab Dinda. Merka berjalan berdua menuju kelas dan
langsung duduk karena ternyata bu Sarah telah duduk di depan kelas.
Bel istirahat pun
berdering...Dinda langsung mengajak Leon ke sungai belakang sekolah, disana
mengungkapkan semua yang ada dihatinya.Leon terkejut dan langsung memeluk Dinda
dengan erat sampai Dinda tak bisa bernapas, Dinda melepaskan tubuh Leon
darinya, lalu bertanya, “Jadi apa yang harusnya terjadi sekarang”.”kamu pacar
aku sekarang horeeeeeee”, jawab Leon bahagia.
Walaupun Dinda belom bisa
melupakan Zacky sepenuhnya Tapi Dinda tau cinta itu bukan harus memiliki,
menuntut tapi saling memberi dan melengkapi, jadi walaupun Zacky hanya
sahabatnya itu sudah lebih dari cukup baginya, dan untuk Leon Dinda beruntung
telah memiliki Leon yang sangat menyayanginya, satu hal yang Dinda tau dari
Leon bahwa dicintai lebih baik daripada mencintai.
.@**SELESAI**@